Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot.
Konsep
dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating
kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut (Fishburn, 1967) (MacCrimmon, 1968).
Metode
SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala
yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Metode
ini merupakan metode yang paling terkenal dan paling banyak digunakan
dalam menghadapi situasi Multiple Attribute Decision Making (MADM). MADM
itu sendiri merupakan suatu metode yang digunakan untuk mencari
alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu.
Metode SAW ini mengharuskan pembuat keputusan menentukan bobot bagi setiap atribut. Skor total untuk alternatif diperoleh dengan menjumlahkan seluruh hasil perkalian antara rating (yang dapat dibandingkan lintas atribut) dan bobot tiap atribut. Rating tiap atribut haruslah bebas dimensi dalam arti telah melewati proses normalisasi matriks sebelumnya.
1.2 Langkah Penyelesaian Simple Additive Weighting (SAW)
Langkah Penyelesaian SAW sebagai berikut :
1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci.
2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.
3. Membuat
matriks keputusan berdasarkan kriteria(Ci), kemudian melakukan
normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis
atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh
matriks ternormalisasi R.
4. Hasil
akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari
perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga
diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik
(Ai)sebagai solusi.
Formula untuk melakukan normalisasi tersebut adalah :
Dimana :
rij = rating kinerja ternormalisasi
Maxij = nilai maksimum dari setiap baris dan kolom
Xij = baris dan kolom dari matriks
Dengan rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i =1,2,…m dan j = 1,2,…,n.
Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai :
Dimana :
Vi = Nilai akhir dari alternatif
wj = Bobot yang telah ditentukan
rij = Normalisasi matriks
Nilai Viyang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatifAi lebih terpilih
Contoh kasus1:
Bagian kemahasiswaan telah membuat pengumuman tentang dibukanya kesempatan memperoleh “BEASISWA”. Beasiswa ini diperuntukkan untuk tiga Mahasiswa. Jumlah pendaftar sampai pada tanggal terakhir terkumpul 50 mahasiswa.
Ø Tugas Kita, adalah “membangun Sistem Pendukung Keputusan untuk menentukan calon penerima beasiswa bagi mahasiswa”.
Langkah-Langkah
MASALAH
ü “ seleksi calon penerima beasiswa “
Kriteria
ü Usia, jumlah penghasilan orangtua, semester, jumlah tanggungan orangtua, dan jumlah saudara kandung.
Penentuan criteria yang dapat digolongkan ke dalam criteria benefit
· Jumlah tanggungan orangtua,
· jumlah saudara kandung, dan
· IPK
Penentuan criteria yang dapat digolongkan ke dalam criteria cost
· Usia
· Jumlah penghasilan orangtua
· semester
Pembuatan table,
No
|
KRITERIA
|
KETERANGAN
|
1
|
C1
|
Usia
|
2
|
C2
|
Jumlah Penghasilan Orangtua
|
3
|
C3
|
Semester
|
4
|
C4
|
Jumlah Tanggungan Orangtua
|
5
|
C5
|
Jumlah saudara kandung
|
6
|
C6
|
IPK
|
Kriteria dan Pembobotan
Teknik
pembobotan pada criteria dapat dilakukan dengan beragai macam cara dan
metode yang abash. Pase ini dikenal dengan istilah pra-proses. Namun
bisa juga dengan cara secara sederhana dengan memberikan nilai pada
masing-masing secara langsung berdasarkan persentasi nilai bobotnya. Se
dangkan untuk yang lebih lebih baik bisa digunakan fuzzy logic.
Penggunaan Fuzzy logic, sangat dianjurkan bila kritieria yang dipilih
mempunyai sifat yang relative, misal Umur, Panas, Tinggi, Baik atau
sifat lainnya.
Contoh Pembobotan criteria
Pembobotan (W)
No
|
KRITERIA
|
Nilai bobot
|
1
|
C1
|
0.15
|
2
|
C2
|
0.30
|
3
|
C3
|
0.10
|
4
|
C4
|
0.20
|
5
|
C5
|
0.10
|
6
|
C6
|
0.15
|
Total
|
1
|
Keterangan
A : Calon yang diseleksi
C : Kriteria
Diubah ke dalam matrik keputusan sebagai berikut:
Penghitungan Normalisasi
Untuk normalisai nilai, jika faktor kriteria cost digunakanan rumusan
Rii = ( min{Xij} / Xij)
Maka nilai-nilai normalisasi cost menjadi:
R11 = min{1;0.75;0.5} / 1 = 0.5 / 1 = 0.5
R21 = min{1;0.75;0.5} / 0.75 = 0.5 / 0.75 = 0.67
R31 = min{1;0.75;0.5} / 1 = 0.5 / 0.5 = 1
R12 = min{0.5;0.5;0.5} / 0.5 = 0.5 / 0.5 = 1
R22 = min{0.5;0.5;0.5} / 0.5 = 0.5 / 0.5 = 1
R32 = min{0.5;0.5;0.5} / 0.5 = 0.5 / 0.5 = 1
R13 = min{0.8;0.6;0.6} / 0.8 = 0.6 / 0.8 = 0.75
R23 = min{0.8;0.6;0.6} / 0.6 = 0.6 / 0.6 = 1
R33 = min{0.8;0.6;0.6} / 0.6 = 0.6 / 0.6 = 1
Untuk normalisai nilai, jika faktor kriteria benefit digunakanan rumusan
Rii = ( Xij / max{Xij})
Maka nilai-nilai normalisasi benefit menjadi:
R14 = 1.00 / max{1; 0.5;0.25} = 1 / 1 = 1
R24 = 0.50 / max{1; 0.5;0.25} = 0.5 / 1 = 0.5
R34 = 0.25 / max{1; 0.5;0.25} = 0.25 / 1 = 0.25
R15 = 1.00 / max{1; 0.5;0.25} = 1 / 1 = 1
R25 = 0.50 / max{1; 0.5;0.25} = 0.5 / 1 = 0.5
R35 = 0.25 / max{1; 0.5;0.25} = 0.25 / 1 = 0.25
R16 = 0.50 / max{0.5; 0.75;0.25} = 0.5 / 0.75 = 0.67
R26 = 0.75 / max{0.5; 0.75;0.25} = 0.75 / 0.75 = 1
R36 = 0.25 / max{0.5; 0.75;0.25} = 0.25 / 0.75 = 0.33
Tabel faktor ternormalisasi
Perangkingan
Vi = rangking untuk setiap alternatif
wj = nilai bobot dari setiap kriteria
rij = nilai rating kinerja ternormalisasi
V1 = 0,8505
V2 = 0,8005
V3 = 0,6745
Kesimpulan
Berdasarkan nilai perankingan maka dapat direkomendasikan prioritas calon penerima beasiswa adalah V1, V2, dan V3
Contoh kasus 2
Suatu institusi perguruan tinggi akan memilih seorang karyawannya untuk dipromosikan sebagai kepala unit sistem informasi.
Ada empat kriteria yang digunakan untuk melakukan penilaian, yaitu:
C1 = tes pengetahuan (wawasan) sistem informasi
C2 = praktek instalasi jaringan
C3 = tes kepribadian
C4 = tes pengetahuan agama
Pengambil keputusan memberikan bobot untuk setiap kriteria sebagai berikut: C1 = 35%; C2 = 25%; C3 = 25%; dan C4 = 15%.
Ada enam orang karyawan yang menjadi kandidat (alternatif) untuk dipromosikan sebagai kepala unit, yaitu:
A1 = Indra,
A2 = Roni,
A3 = Putri,
A4 = Dani,
A5 = Ratna, dan
A6 = Mira.
Tabel nilai alternatif di setiap kriteria:
Alternatif
|
Kriteria
| |||
C1
|
C2
|
C3
|
C4
| |
Indra
|
70
|
50
|
80
|
60
|
Roni
|
50
|
60
|
82
|
70
|
Putri
|
85
|
55
|
80
|
75
|
Dani
|
82
|
70
|
65
|
85
|
Ratna
|
75
|
75
|
85
|
74
|
Mira
|
62
|
50
|
75
|
80
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar